Upzmerdeka,palembang — 35% keuntungan PT KAI berasal dari angkutan batubara Sumatera Selatan namun sedikit sekali kepedulian PT KAI dengan masyarakat Sumsel dinyatakan oleh Komunitas Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (K MAKI).
“Harusnya PT KAI bekerjasama dengan Pemprov Sumsel, Pemkab Lahat dan Pemkab Muara Enim untuk angkutan batubara via kereta api”, papar Deputy K MAKI Feri Kurniawan.
“Konsorsium angkutan batubara di kelola oleh Pemerintah Daerah berbagi saham antara Prov Sumsel, Pemkab Lahat dan Pemkab Muara Enim bekerjasama dengan PT KAI adalah bentuk kepedulian PT KAI ke Pemerintah Daerah”, ungkap deputy K MAKI itu.
“Jangan ada permintaan jaminan sampai ratusan milyar ke Pemerintah Daerah oleh manajemen PT KAI karena itu merupakan bentuk ketidak pedulian PT KAI kepada masyarakat Sumsel”, ulas Feri Kurniawan.
“Atau Pemerintah Daerah pasang tarif toll Fee untuk angkutan batubara bila PT KAI menghambat kerjasama dengan jaminan ratusan milyar rupiah itu”, jelas Deputy K MAKI itu.
“Direksi dan Komisaris PT SMS harus tegas dan berani jangan hanya berharap asupan penyertaan modal Pemerintah Daerah dan menunggu hujan turun dari langit”, ucap Feri Kurniawan.
“Sarimuda seorang diri mampu untung Rp. 30 milyar dalam 10 bulan tanpa modal, masak nama mentereng Direksi dan komisaris tak mampu berbisnis tanpa modal”, tegas Deputy K MAKI itu.
“Kalau hanya berharap uluran tangan tanpa upaya lebih baik mundur dan serahkan ke yang lebih mampu dan bisa”, pungkas Deputy K MAKI itu.