oleh

Sebagai salah satu sarana olahraga, lapangan futsal sekaligus lapangan voli mestinya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua elemen masyarakat sekitar

-Oku-117 Dilihat

Upzmerdeka.asia ,Baturaja – Sebagai salah satu sarana olahraga, lapangan futsal sekaligus lapangan voli mestinya dapat dimanfaatkan dengan baik oleh semua elemen masyarakat sekitar. Namun begitu, keadaan demikian justru berbanding terbalik pada lapangan yang berada di Desa belimbing, Kecamatan peninjauan, Kabupaten ogan komering ulu.provinsi sumatera selatan.sabtu (29/11/2024)

pantauan awak media di lapangan,dari penuturan beberapa warga Desa belimbing,lapangan futsall itu,dibangun.Kurang lebih lima tahun yang lalu Namun, pemanfaatannya paling dua tahun -tiga tahun,karna jarang di gunakan, setiap kali main bola futsal atau voli, bolanya selalu pecah kena pinggiran plat baja yang tajam,di karnakan waktu pemasangan plat rangka baja buat tasang jaring, tasangnya terbalik tajamnya menghadap ke dalam makanya bolanya sering pecah kena pinggiran plat rangka tersebut,makanya kini jarang di pakai dan terbangkalai sehingga hancur berantakan.

“Kerusakan yang sangat parah, lantainya sudah retak dan bagian samping kiri kanan sudah pada roboh tiang platnya rangka bajanya. rumput liar menjalar kemana-mana Makanya sudah jarang dimanfaatkan lagi oleh warga,” terang beberapa warga.

Ia menambahkan, seharusnya sarana olahraga tersebut diperbaiki, bukan dibiarkan terbengkalai seperti itu, agar bisa bermanfaat dan juga dapat dipergunakan untuk membina generasi muda yang menyukai olahraga di Desa ini.kadang aku lihat desa-desa lain masih banyak yang tidak mempunyai lapangan,ini kita sudah punya dan bukan mudah kita mendapatkan dan membuat lapangan ini tapi tidak di perhatikan dan di rawat sama sekali.“Ada main beberapa kali, tapi gak pernah lagi terpakai sampai hari ini,” kata warga dan pemuda di sekitarnya.

Menurut keterangan warga setempat ada dugaan pembangunan fasilitas itu hanya untuk menarik Dana Desa yang dialokasikan Pemerintah mencapai ratusan Juta/tahun.
Kami jadi menduga, rencana pembangunan itu hanya kamuflase saja untuk bisa menarik dan menghabiskan uang Desa saja,” tutupnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *