oleh

Mengenal Cik Ujang

-Politik-114 Dilihat

UPZmerdeka.asia – Adapun perjalanan karier dan kehidupan Cik Ujang Wakil Gubernur Sumatera Selatan yang dilantik Prabowo Subianto pada tanggal 20 Februari 2025

Pasangan Herman Deru-Cik Ujang dinyatakan sebagai pemenang Pilkada Sumatera Selatan 2024 berdasarkan hasil rekapitulasi KPU.

Seperti diketahui, pasangan Herman Deru-Cik Ujang berhasil meraih suara 2.220.437 suara di Pilkada 2024.

Figur Cik Ujang tentu sudah tidak asing di telinga masyarakat Sumatera Selatan.

Apalagi Cik Ujang pernah menjabat sebagai Bupati Lahat periode 2018–2023 dan Anggota DPRD Kabupaten Lahat selama 2 periode yakni 2009–2014 dan 2014–2019.

Bahkan Cik Ujang juga pernah merasakan duduk di kursi Ketua Badan Kehormatan DPRD Kabupaten Lahat.

Perjalanan Cik Ujang hingga menjadi Wakil Gubernur Terpilih Sumatera Selatan 2024 tentu tidak mudah dan sebentar.

Cik Ujang mengawali kariernya setelah lulus dari Universitas Sjakhyakirti Palembang pada tahun 2013.

Merangkai kehidupan Cik Ujang menikah dengan Lidyawati dan memiliki tiga orang anak.

Perlu diketahui Lidyawati juga mencalonkan diri sebagai Calon Bupati Lahat pada Pilkada 2024. Akan tetapi, Lidyawati yang berpasangan dengan Haryanto hanya mampu mendapatkan 74.574 suara, kalah dari paslon nomor 2, Bursah Zanubi – Widia Ningsih dengan perolehan 103.950 suara.

Riwayat Pendidikan

SD Negeri 12 Ulak Pandan Lahat (1977–1983)

SMP N 5 Lahat (1983–1986)

SMA N 2 Lahat (1986–1989)

S-1 Universitas Sjakhyakirti Palembang (2009–2013)

Riwayat Karier

Komisaris PT Ayik Batu Gung (2009–2018)

Komisaris CV Ayik Batu Gung (2009–2018)

Anggota DPRD Kabupaten Lahat (2009–2014)

Anggota DPRD Kabupaten Lahat (2014–2018)

Bupati Lahat (2018–2023)

Riwayat Partai Politik

Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Lahat (2017–2022)

Ketua DPD Partai Demokrat Provinsi Sumatera Selatan (2021-2026)

Kisah Hidup Cik Ujang

Sementara dikutip dari Sripoku.com, Cik Ujang, pernah merasakan getirnya hidup.

Terlahir dari pasangan H Menawi dan Hj Ciknap, Cik Ujang anak ke delapan dari delapan bersaudara lahir dan besar di Desa Lebak Budi, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan.

Meski terlahir sebagai bungsu, Cik Ujang kecil jauh dari kata manja terlebih ayah dan ibunya mengajarkan agar anaknya tidak manja.

Saat libur sekolah, ia pergi ke kebun kopi untuk membantu ayah dan ibunya memetik biji kopi.

“Waktu kecil saya pernah nangis karena tak diajak ke kebun kopi oleh ibu. Ya waktu itu saya ingin seperti kakak bisa bantu ibu di kebun,” katanya saat wawancara khusus bersama Pemred Sriwijaya Post, L Weny Ramdiastuti di Pendopoan Bupati Lahat, Kamis (18/11/2021).

Tak hanya membantu di kebun kopi, delapan saudara semuanya laki laki, membuat ia dan kakak kakaknya menggantikan peran ibu untuk membersihkan rumah mulai dari menyapu, masak dan membersihkan rumah.

“Ibu dan bapak bermalam di kebun. Baru pulang ke desa setiap hari selasa karena hari Rabu ada pasar kalangan.

Nah, sebelum ibu pulang kami gotong royong bersihkan rumah termasuk memasak untuk menyambut ibu pulang dari kebun.

Kami sangat bahagia menanti ibu pulang dari kebun, “ujarnya seraya tersenyum mengingat masa kecilnya.

Dikatakanya, kala itu ia begitu merasakan perjuangan seorang ayah dan ibu dalam membesarkan dan menyekolahkan ia dan kakaknya. Tinggal di kampung, hanya kopi dan karet kala itu menjadi andalan warga untuk hidup.

Namun, sampainya besarnya tekad kedua orang tua ia dan kakaknya bisa menempuh pendidikan bahkan hingga ke perguruan tinggai yang kalah itu masih sulit dijalani warga desa.

“Pendidikan di mulai dari SD Negeri 12 Ulak Pandan. Nah, ada cerita yang sangat berkesan kala duduk dibangku SD.

Sebelum akrab disapa Cik Ujang, masih kecil saya dipanggil Marlansyah.

Saat guru absen, dia bingung hingga menanyakan nama saya yang sebenarnya karena kakak saya memanggil Marlansyah.

Namun, saya jawab kala itu Cik Ujang, hingga kini terus ‘membumi’,” jelasnya.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *